Packet Tracer
Packet Tracer adalah
simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media
pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan
komputer. Program ini dibuat oleh Cisco
Systems dan disediakan gratis untuk
fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy.
Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan
pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill
di bidang alat-alat jaringan Cisco.
Fitur
Packet Tracer
Packet Tracer terbaru yaitu versi 6.2. Dalam versi ini dapat
mensimulasikan Application Layer protocols, Routing
dasar RIP, OSPF, dan EIGRP, sampai tingkat yang dibutuhkan pada
kurikulum CCNA yang berlaku, sehingga bila dilihat sekilas software
ini bertujuan untuk kelas CCNA.
Taget Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan yang
real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa perintah
yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada Cisco IOS.
Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan
produktif/aktif. Dengan keluarnya versi 6, beberapa fitur ditambahkan, termasuk
fiturBGP.
BGP memang bukan termasuk kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk
kurikulum CCNP.
Konfigurasi
DHCP Server di Packet Tracer
Simulasi pada Packet Tracer dapat
dilakukan dengan cara berikut
Ketentuan:
- IP Server 192.168.1.1
- IP Gateway 192.168.1.10
- IP Range DHCP Server 192.168.1.0 -
192.168.1.255
- Topologi: DHCP Server - Switch -
Client
1. Masukkan 1 PC
Server, Switch, dan PC Client ke workspace lalu hubungkan dengan kabel straigh
sehingga membentuk topologi seperti pada gambar berikut .
Packet Tracer
Fitur
Packet Tracer
Konfigurasi
DHCP Server di Packet Tracer
Ketentuan:
2.
Konfigurasi Server-PT.
- Klik Server-PT
- Klik
Tab Desktop
- Pilih IP Configuration dan masukkan IP seperti pada
gambar berikut
- Kemudian Klik tab Config dan
ikutilah konfigurasi pada gambar berikut
3.
Kemudian setting komputer client agar mereques IP DHCP dri server dengan cara
- Klik
salah satu PC client (contoh PC0)
- Klik
tab Desktop kemudian pilih IP Configuration
- Klik DHCP, maka kolom IP dan yang lainnya akan terisi
sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat pada DHCP Server
4.
Lakukan hal yang sama pada semua client yang ada dengn mengikuti langkah 3
diatas
5.
Untuk pengujiannya, lakukan ping dari PC client menuju Server DHCP, caranya
masuk Comand Prompt pada salah satu PC yang akan diuji. Contoh PC0, maka klik lah PC0, lalu klik
tab Desktop, dan pilih Comand Prompt. Kemudian ketik ping 192.168.1.1 pada comand prompt. Jika muncul
tulisan Reply, maka konfigurasi telah berhasil.
Konfigurasi DNS Server di Packet Tracer
3. Aktifkan layanan HTTP pada Server0
1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer.
2. Buat tampilan seperti gambar dibawah ini :
Lakukan
konfigurasi IP Address (static) sebagai berikut :
1. Pada
Server0 = IP Address 192.168.123.1,
Subnet Mask 255.255.255.0
2. Pada
Server1 = IP Address 192.168.123.2,
Subnet Mask 255.255.255.0
3. Pada PC0
= IP Address 192.168.123.3, Subnet Mask 255.255.255.0, DNS Server192.168.123.2
CATATAN :
Jangan lupa mengisi field DNS Server pada konfigurasi IP Address di PC0. Karena
dalam kasus ini, dibutuhkan bantuan DNS Server.
3. Aktifkan layanan HTTP pada Server0
4. Double klik pada Server0
sehingga muncul jendela properties. Pilih Config, lalu pilihHTTP. Seperti
gambar dibawah ini (untuk tahap 3 dan 4) :
CATATAN :
Pada script HTML bisa anda ketikkan sesuka hati anda.
5. Double klik pada Server1 sehingga muncul jendela properties Server1. Lalu pilihConfig. Pada menu Services, pilih DNS. Pastikan service DNS pada radio button adalah On. Pada field domain name isi dengan nama domain tertentu.
Double klik pada PC0 muncul jendela
properties PC0. Lalu pilih Desktop, Kemudian pilih Web Browser.
No comments:
Post a Comment